Postingan

PERMULAAN WAHYU HADIST No 4

PERMULAAN WAHYU hadist HADIST No 4  حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ قَالَ حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ أَبِي عَائِشَةَ قَالَ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ\nفِي قَوْلِهِ تَعَالَى\n{ لَا تُحَرِّكْ بِهِ لِسَانَكَ لِتَعْجَلَ بِهِ }\nقَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعَالِجُ مِنْ التَّنْزِيلِ شِدَّةً وَكَانَ مِمَّا يُحَرِّكُ شَفَتَيْهِ فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ فَأَنَا أُحَرِّكُهُمَا لَكُمْ كَمَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُحَرِّكُهُمَا وَقَالَ سَعِيدٌ أَنَا أُحَرِّكُهُمَا كَمَا رَأَيْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ يُحَرِّكُهُمَا فَحَرَّكَ شَفَتَيْهِ فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَى\n{ لَا تُحَرِّكْ بِهِ لِسَانَكَ لِتَعْجَلَ بِهِ إِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهُ وَقُرْآنَهُ }\nقَالَ جَمْعُهُ لَكَ فِي صَدْرِكَ وَتَقْرَأَهُ\n{ فَإِذَا قَرَأْنَاهُ فَاتَّبِعْ قُرْآنَهُ }\nقَالَ فَاسْتَمِعْ لَهُ وَأَنْصِتْ\n{ ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا بَيَانَهُ }\nثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا أَنْ تَقْرَأَهُ فَكَانَ رَسُو

PERMULAAN WAHYU hadist no 1-3

PERMULAAN WAHYU hadist no 1-3  HADIST NO 1 حَدَّثَنَا الْحُمَيْدِيُّ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الزُّبَيْرِ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ الْأَنْصَارِيُّ قَالَ أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ التَّيْمِيُّ أَنَّهُ سَمِعَ عَلْقَمَةَ بْنَ وَقَّاصٍ اللَّيْثِيَّ يَقُولُ سَمِعْتُ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَلَى الْمِنْبَرِ\nقَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى دُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ إِلَى امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ Terjemahan: Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi Abdullah bin Az Zubair dia berkata, Telah menceritakan kepada kami Sufyan yang berkata, bahwa Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id Al Anshari berkata, telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ibrahim At Taimi, bahwa dia pernah mendengar Alqamah bin Waqash Al Lai
Gambar
hai,, sobat kawan kerabat dan saudara, kali ini saya memposting mengenai bab hadist tentang air,, mari kita belajar bersama" hadist ke 1: عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، في البَحْرِ: هُوَ الطَّهُوْرُ مَاؤُهُ، الْحِلُّ مَيْتَتُهُ أَخْرَجَهُ الأَرْبَعَةُ وَابْنُ أَبِيْ شَيْبَةَ وَاللَّفْظُ لَهُ وَصَحَّحَهُ ابْنُ خُزَيْمَةَ وَالتِّرْمِيْذِيُّ وَرَوَاهُ مَالِكٌ وَالشَّافِعِيُّ وَأَحْمَ dari Abu Hurairah Radliyallahu'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu'alaihi wa Salam Bersabda tentang (air) laut. " Laut itu airnya suci dan mensucikan, bangkainya pun halal" Dikeluarkan oleh imam Empat dan Ibnu Syaibah. Lafadh Hadist menurut Ibnu Syaibah dan dianggap shohih oleh ibnu Khuzaimah dan Tirmidzi, Malik, Syafi'i dan Ahmad juga meriwayatkannya. Derajat Hadist: - At Tirmidzi berkata, "hadist ini hasan shahih, Saya bertanya kepada imam Bukhari tentang hadist ini, beliau menjawab,

pekrjaan

Pekerjaan Masalah halaman Pekerjaan  secara umum didefinisikan sebagai sebuah kegiatan aktif yang dilakukan oleh  manusia . Dalam arti sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilkan sebuah  karya  bernilai imbalan dalam bentuk uang  bagi seseorang. Dalam pembicaraan sehari-hari istilah pekerjaan dianggap sama dengan  profesi . Pekerjaan yang dijalani seseorang dalam kurun waktu yang lama disebut sebagai  karier .Seseorang mungkin bekerja pada beberapa perusahaan selama kariernya tapi tetap dengan pekerjaan yang sama. Lowongan Kerja yang paling banyak diinginkan orang Indonesia rata-rata adalah PNS, dan pegawai BUMN. Anggapan mereka mungkin karena jadi pegawai negeri atau pegawai BUMN gajinya stabil dan terjamin. Lowongan Kerja  adalah sebuah kata yang sangat umum didengar dalam percapakan orang dewasa. Dua kata tersebut seakan telah menjadi bahan pembicaraan yang wajib diutarakan dalam setiap kesempatan. Tak hanya orang dewasa, para remaja pun sering

Sholat safar

Pengertian Shalat Safar Shalat Safar adalah shalat sunnat yang dikerjakan ketika hendak bepergian sebanyak 2 rakaat dan begitu pula ketika sepulangnya sebanyak 2 rakaat. * Cara Mengerjakan Shalat Safar * Cara mengerjakan shalat safar ini sama dengan shalat fardhu, baik gerakan maupun ucapannya, yang membedakan hanyalah niatnya. Surat Yang Sebaiknya (disunnahkan) di baca : - Rakaat pertama setelah surat Al-fatihah : Surat Al-kaafirun atau boleh juga surat Al-Falaq - Rakaat kedua setelah surat Al-fatihah : Surat Al-Ikhlas atau boleh juga surat Al-Naas. - Setelah selesai shalat bacalah Ayat kursi dan Surat Al-Quraisy * Dalil Tentang Shalat Safar * Adapun yang menjadi dalil shalat sunat safar ini adalah hadits dari Abu Hurairah; Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِذَا خَرَجْتَ مِنْ مَنْزِلِكَ فَصَلِّ رَكْعَتَيْنِ يَمْنَعَانِكَ مِنْ مَخْرَجِ السُّوْءِ وَإِذَا دَخَلْتَ إِلَى مَنْزِلِكَ فَصَلِّ رَكْعَتَيْنِ يَمْنَعَانِكَ مِنْ مَدْخَلِ السُّوْءِ Artinya : “Jika engkau keluar dari ru

Sholat wwabin

Apa itu Shalat Awwabin? Shalat Awwabin adalah shalat sunnah yang dikerjakan antara maghrib dan isya’. Waktu antara maghrib dan Isya ini biasanya diabaikan orang. Oleh karena itu kita diperintahkan untuk kembali kepada Allah (“Awwabiin“) pada saat orang-orang lalai, dengan cara menghidupkan waktu antara maghrib dan isya, baik melalui shalat, dzikir,membaca tasbih,tahlil,tahmid,tamjid dan membaca Al-Quran. Shalat sunnah awwabin sebaiknya dikerjakan setelah selesai dzikir shalat maghrib, dan setelah shalat ba’diyah naghrib serta belum diselingi oleh ucapan atau perkataan lainnya.Sholat ini tidak disunnahkan berjamaah. Adapun jumlah rakaatnya paling sedikit 2 rakaat, dan boleh dikerjakan sampai 6 rakaat atau 20 rakaat. * Cara Pelaksanaan Shalat Awwabin * Cara pelaksanaan shalat sunat awwabin sama dengan cara pelaksanaan shalat fardhu, shalat ini dikerjakan setiap 2 rakaat salam. Surat yang dibaca setelah surat Al-fatihah adalah : - Pada rakaat pertama : Surat Al-Ikhlas 6 kali, dilanjutkan

Sholat mutlaq

Pengertian Shalat Mutlaq Shalat Mutlak adalah shalat sunnat yang dikerjakan tanpa ditentukan waktunya, jumlah rakaatnya dan tak ada sebabnya. Sholat Sunnah Mutlaq merupakan salat sunnat yang dapat dilakukan tanpa memerlukan sebab tertentu dan kapan saja kecuali waktu-waktu yang diharamkan untuk mengerjakan salat. Adapun waktu-waktu yang diharamkan untuk mengerjakan shalat sunah adalah: Waktu matahari sedang terbit hingga naik setombak/lembing. 1. Ketika matahari berada tepat di puncak ketinggiannya hingga tergelincirnya. Kecuali. pada hari Jumat ketika orang masuk masjid untuk mengerjakan shalat tahiyyatul-masjid. 2. Sesudah shalat asar sampai terbenam matahari. 3. Sesudah shalat subuh hingga terbit matahari agak tinggi. 4. Ketika matahari sedang terbenam sampai sempurna terbenamnya. Jumlah rakaat shalat mutlak terserah dan berapa saja, 1 rakaat, 2 rakaat, 3 rakaat dan seterusnya. jika lebih dari 1 rakaat sebaiknya dikerjakan setiap 2 rakaat salam. * Cara Melaksanakan Shalat Mutlak * C

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *